Manusia dan Pandangan Hidup



Resume
“Manusia dan Pandangan Hidup”
dalam Buku Ilmu Budaya Dasar

 DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
ANINDYA TALITHA                      10117782
DESY ERINA SITOMPUL              11117560
KUNCORO HAYU A.                     17117153
SYARIF DWI CAHYO                    16117585 
YUSUF FAJAR MAULANA           16117373
1KA03

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018












PENDAHULUAN

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup yang itu bersifat kodrati dapat menentukan masa depan seseorang. Padangan hidup tidak timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi, pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam dan akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan. 




PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.  (hal:135)
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu (hal. 135-136):
a)      padangan hidup berasal dari agama yang kebenarannya bersifat mutlak
b)      pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
c)      pandangan hidup hasil renungan yang kebenarannya bersifat relatif.

2.2 Unsur-unsur Pandangan Hidup
A. Cita-cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran yang merupakan tujuan seseorang untuk masa mendatang. Untuk mencapai cita-cita ada 3 faktor, yaitu (hal. 136) :
·         Memiliki cita-cita.
·         Kondisi yang dihadapi selama apa yang ingin dicita-citakan.
·         Seberapa tinggi cita-cita yang dicapai.

B. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan  kebaikan pada hakekatnya sarna dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai  mahluk  pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai  mahluk Tuhan. (hal:138)
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalarn tingkah lakunya. Karena  tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang, yaitu (hal:139-140)
·         Faktor pembawaan (heriditas).
·         Faktor lingkungan (environ ment).
·         Faktor masyarakat.

C. Usaha / Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah  usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa  usaha/perjuangan,  manusia tidak dapat hidup sempurna. (hal:141)
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani,  atau dengan kedua-duanya. Untuk  bekerja  keras manusia  dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. (hal:141)

D. Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan. (hal:142)

2.3 Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan,  ketentraman dan sebagainya. (hal:144)
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya rnernpunyai langkah-langkah  berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan rnernpunyai langkah-langkah  itulah kita dapat memperlakukan pandangan  hidup  sebagai  sarana mcncapai tujuan dan  cita-cita dengan  baik. (hal:144)
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut, yaitu (hal:144-146)
·         Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi rnanusia yaitu rnerupakan  tahap pertarna dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini rnengenal apa itu pandangan  hidup.
·         Mengerti
Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
·         Menghayati
Langkah  selanjutnya  setelah mengerti pandangan  hidup adalah menghayati  pandangan hidup  itu. Dengan  menghayati  pandangan  hidup kita memperoleh  gambaran  yang  tepat dan benar  mengenai  kebenaran pandangan  hidup  itu sendiri.
·         Menyakini
Meyakini  ini merupakan  suatu hal untuk cenderung  memperoleh  suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
·         Mengabdi
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati,  dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram lebih-lebih bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
·         Mengamankan
Proses  mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan  bila belum mendalami  langkah sebelumnya  lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang  terakhir  ini merupakan  langkah  terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup  itu.
           



KESIMPULAN

Dari pembahasan yang diatas dapat kita simpulkan bahwa, pada hakekatnya pandangan hidup dan manusia itu sangat berkaitan dan sangat dibutuhkan. Karena pandangan hidup merupakan pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pandangan hidup manusia harus direalisasikan dalam hal yang baik dan positif. Hal-hal yang bisa membentuk pandangan hidup manusia diantaranya faktor kondisi, faktor lingkungan, serta faktor dari dalam diri manusia itu sendiri. Dan unsur-unsur dari pandangan hidup manusia yaitu cita-cita, kebajikan, usaha/pekerjaan dan kepercayaan/keyakinan.













Komentar