Analisis Infrastruktur Teknologi PT XL Axiata Tbk

sumber: XL Axiata

Sekilas XL Axiata

Siapa yang tidak  mengetahui provider XL Axiata?
Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi  di pasar Indonesia, PT XL Axiata Tbk. (XL) merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan seluler untuk Data dan Telepon terkemuka di Indonesia.
XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler.
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia, melalui jangkauan jaringan dan layanan yang luas di seluruh Indonesia, XL Axiata menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan korporat.  Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS dan layanan bernilai tambah digital.  XL Axiata mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM 900/DCS 1800,  IMT-2000/3G, 4G.
Dibawah ini merupakan analisis ITIL terhadap PT XL Axiata Tbk. Terdapat 5 Standar ITIL, yaitu:

SERVICE STRATEGY
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.

Service Strategy yang diterapkan oleh PT. XL Axiata Tbk:
Visi XL Axiata: “Kami berambisi pada kepemimpinan layanan teknologi seluler, selalu berpikiran terbuka dan fleksibel pada perubahan. XL adalah masa depan yang bisa dimiliki oleh setiap orang di saat ini. Kami merangkul setiap individu dalam perusahaan untuk bersama memimpin masa depan.”

Dilihat dari penjelasan diatas, XL Axiata telah memenuhi visinya karena XL Axiata merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia yang fleksibel pada perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman.

SERVICE DESIGN
Service Design memberikan arahan untuk merancang dan mengembangkan layanan serta proses layanan tersebut. Ruang lingkup dari service design ini meliputi perubahan dan perbaikan atau pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan atau mempertahankan serta mengelola nilai kepada pelanggan dalam siklus layanan, layanan berkelanjutan, pencapaian tingkat layanan dan kesesuaian terhadap standar dan peraturan. Juga memandu organisasi mengenai bagaimana mengembangkan kemampuan merancang untuk service management. Selain itu juga memastikan bahwa infrastruktur teknologi informasi yang ada harus mencakup “fit for purpose dan “fit for use.

Service Design pada PT. XL Axiata Tbk:
Perusahaan jasa telekomunikasi ini menilai terjadi perubahan cara berkomunikasi antara pelanggan dengan operator telekomunikasi saat ini. Dian Siswarini, Wakil Presiden Direktur XL Axiata, mengatakan bila sebelumnya pelanggan data ke kantor atau outlet operator untuk mengeluarkan keluhannya, saat ini pelanggan tinggal menggunakan layanan data. Maka, perusahaan ini menilai harus ada transformasi perusahaan ke arah digitalisasi dan hal tersebut menjadi salah satu fokus utama XL Axiata saat ini.

SERVICE TRANSITION

Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Service Transition pada PT. XL Axiata Tbk:
Tahun 2017, XL kembali menegaskan komitmennya untuk berfokus menuju perusahaan layanan digital (digital-focused company). Diterangkan Dian, digitalisasi akan dilakukan dalam tiga kategori. Pertama, pada kategori customer centricity, yaitu menyederhanakan semua produk layanan yang sebelumnya cukup kompleks menjadi lebih simpel dan personalized sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan. Kedua, pada kategori business process, dengan mengubah proses bisnis yang kompleks menjadi lebih efisien pada eksekusi dan operasionalnya. Ketiga, pada sisi fondasi, perusahaan akan fokus menyediakan infrastruktur layanan digital yang didukung dengan cara kerja dan budaya kerja digital (digital culture). Sementara itu, guna mendukung digitalisasi, XL juga mengubah touch point pelanggan menjadi lebih digital. Di antaranya, digital touch point seperti aplikasi myXL, digital care, digital marketing, dan digital analisis. Melalui semua platform digital myXL yang terdiri dari media sosial, aplikasi mobile, layanan pelanggan digital (e-care), website, forum, maka pelanggan akan lebih mudah berkomunikasi dengan XL untuk mendapatkan berbagi informasi, baik terkait produk layanan, penanganan keluhan, hingga informasi bersifat korporat. 
Digitalisasi yang dibangun oleh perusahaan XL Axiata seperti aplikasi myXL, digital care, digital marketing, dan digital analisis ini dimaksudkan untuk mempermudah para pelanggan dalam mengakses fitur-fitur pada XL. Walaupun sering kali terdapat error pada aplikasi, costumer service XL selalu memberikan respon yang baik dan jelas.

SERVICE OPERATION
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

Service Operation pada PT. XL Axiata Tbk:
Dalam rangka peningkatan pelayanan, PT XL Axiata TBK (XL Axiata) memperkenalkan Virtual Assistant bernama MAYA yang menjadi wajah baru di layanan XL Digital Care. Menurut Chief Marketing Office XL Axiata David Arcelus Oses, XL Axiata menyadari perlunya keleluasaan dan kenyamanan pelanggan dalam menyampaikan masukan dan keluhan. Berdasarkan hal tersebut, jalur konvensional dan digital terus XL Axiata tingkatkan untuk kenyamanan pelanggannya.

MAYA merupakan singkatan dari "My XL Assistant". MAYA akan menjadi satu-satunya wajah yang bertemu dengan pelanggan di channel XL Digital Care. Pelanggan kini dapat berinteraksi dengan MAYA melalui Twitter, email, live chat di xl.co.id, pilihan menu di Facebook, LINE dan berbagai channel digital lain untuk mendapatkan informasi produk/layanan XL Axiata yang diinginkan. Secara operasional, MAYA akan mewakili tim customer service digital XL Axiata, yang sebelumnya dikenal sebagai Rangers. Layanan pelanggan XL Axiata lainnya juga terus ditingkatkan guna melayani 50,5 juta pelanggan. Saat ini XL Axiata memiliki total lebih dari 1.000 petugas layanan pelanggan (customer service). Layanan kepada pelanggan ini bersiaga selama 24 jam setiap hari.

Sumber: Bagi-in.com
Hadirnya MAYA pada layanan XL Digital Care akan mempermudah para customer untuk berinteraksi, menyampaikan keluhannya, atau sekedar memberi pendapat  melalui website maupun social media.

CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT

Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. Sebagai domain terakhir, semangat proses ini adalah untuk memastikan perusahaan senantiasa meningkatkan kinerjalayanan teknologi informasinya dari waktu ke waktu.

Continual Service Improvement pada PT. XL Axiata Tbk:
Ke depan, perusahaan akan terus mengembangkan jaringan dan inovasi teknologi 4.5G itu dengan tujuan untuk memberikan kualitas layanan yang lebih baik bagi pelanggan dan menyediakan model operasi layanan data yang lebih efisien. Hingga saat ini XL Axiata telah memiliki lebih dari 8.000 BTS 4G serta lebih dari 2.500 BTS 4.5G yang kemungkinan akan terus bertambah.
sumber: xlaxiata.co.id
Sebagai best practice, ITIL secara luas telah banyak diadopsi oleh berbagai perusahaan berskala nasional maupun internasional. Perlu dicatat, bahwa ITIL bukanlah suatu tujuan, melainkan alat untuk memandu demi tercapainya tata kelola manajemen layanan teknologi informasi yang prima. (REI). Dan menurut saya, dari apa yang telah disebutkan diatas, PT. XL Axiata Tbk telah memenuhi kelima standar tersebut. Walaupun terdapat sedikit error pada aplikasi yang disediakan, diharapkan XL Axiata dapat memperbaiki kekurangannya dan menjadi peyedia layanan seluler yang dapat terus berkembang dari waktu ke waktu.

SUMBER






Komentar